online stats

ADS

Label

Download ..........

Download File :

Sabtu, November 28, 2009

Masjid Paling Aneh di Dunia


Mungkin kita tak percaya jika tidak melihat faktanya. Seorang yang tidak kaya, bahkan tergolong miskin, namun mampu membangun sebuah Masjid di Turki. Nama masjidnya pun paling aneh di dunia, yaitu “Shanke Yadem” (Anggap Saja Sudah Makan). Sangat aneh bukan? Dibalik Masjid yang namanya paling aneh tersebut ada cerita yang sangat menarik dan mengandung pelajaran yang sangat berharga bagi kita.

Ceritanya begini :

Di sebuah kawasan Al-Fateh, di pinggiran kota Istanbul ada seorang yang wara’ dan sangat sederhana, namanya Khairuddin Afandi. Setiap kali ke pasar ia tidak membeli apa-apa. Saat merasa lapar dan ingin makan atau membeli sesuatu, seperti buah, daging atau manisan, ia berkata pada dirinya: Anggap saja sudah makan yang dalam bahasa Turkinya “ Shanke Yadem” .

Nah, apa yang dia lakukan setelah itu? Uang yang seharusnya digunakan untuk membeli keperluan makanannya itu dimasukkan ke dalan kotak (tromol)… Begitulah yang dia lakukan setiap bulan dan sepanjang tahun. Ia mampu menahan dirinya untuk tidak makan dan belanja kecuali sebatas menjaga kelangsungan hidupnya saja.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun Khairuddin Afandi konsisten dengan amal dan niatnya yang kuat untuk mewujudkan impiannya membangun sebuah masjid. Tanpa terasa, akhirnya Khairuddin Afandi mampu mengumpulkan dana untuk membangun sebuah masjid kecil di daerah tempat tinggalnya. Bentuknyapun sangat sederhana, sebuah pagar persegi empat, ditandai dengan dua menara di sebelah kiri dan kanannya, sedangkan di sebelah arah kiblat ditengahnya dibuat seperti mihrab.

Akhirnya, Khairuddin berhasil mewujudkan cita-ciatanya yang amt mulia itu dan masyarakat di sekitarnyapun keheranan, kok Khairuddin yang miskin itu di dalam dirinya tertanam sebuah cita-cita mulia, yakni membangun sebuah masjid dan berhasil dia wujudkan. Tidak bayak orang yang menyangka bahwa Khairud ternyata orang yang sangat luar biasa dan banyak orang yang kaya yang tidak bisa berbuat kebaikan seperti Khairuddin Afandi.

Setelah masjid tersebut berdiri, masyarakat penasaran apa gerangan yang terjadi pada AKhiruddin Afandi. Mereka bertanya bagaimana ceritana soerang yang miskin bisa membangun masjid. Setelah mereka mendengar cerita yang sangat menakjubkan itu, merekapun sepakat memberi namanya dengan: “Shanke yadem” (Angap Saja Saya Sudah Makan).

Subhanallah! Sekiranya orang-orang kaya dan memiliki penghasilan lebih dari kaum Muslimin di dunia ini berfikir seperti Khairuddin, berapa banyak dana yang akan terkumpul untuk kaum fakir miskin? Berapa banyak masjid, sekolah, rumah sakit dan fasilitas hidup lainnya yang dapat dibangun? Berapa banyak infra struktur yang dapat kita realisasikan, tanpa harus meminjam ke lembaga dan Negara yang memusuhi Islam dan umatnya?
Jamah yang melimpah, tanda keberkahan dan amal sholeh dari harta yang halal dan bersih

Kalaulah kaum Muslimin saat ini memiliki konsep hidup sederhana dan mementingkan kehidupan akhirat dan mengutamakan istana di syurga ketimbang rumah di dunia, seperti yang dimiliki Khairuddin Afandi, pastilah umat ini mampu meninggalkan yang haram dan syubhat dalam hidup mereka. Mereka pasti mampu mengalahkan syahwat duniawi yang menipu itu. Sebagai hasilnya, pastilah negeri-negeri Islam akan berlimpah keberkahan yang Allah bukakan dari langit dari bumi. Kenyataannya adalah sebaliknya.(Q.S. Al-A’raf / 7 : 96) Maka ambil pelajaranlah wahai orang-orang yang menggunakan akal sehatnya!

Note : (FJ)Dari buku “Keajaiban Sejarah Ustmani”, oleh : Ust. Urkhan Mohamad Ali

Sumber : Http://www.eramuslim.com

Baca Sampe Abiiiz....

Selasa, November 10, 2009

Jejak Islam di Luar Angkasa

Bukti Sejarah

Di perpustakaan Eropa, kita bisa menemukan bukti bahwa sumbangsih ilmuwan Muslim dalam ilmu luar angkasa bukan omong kosong. Khususnya yang berkaitan dengan penamaan bintang. Seorang penulis Barat bernama Paul Kunitzsch menemukannya dalam buku Almagest karya Ptolomeus tentang penamaan bintang "Fomalhault" . Nama itu berasal dari bahasa Arab, "famul haut" yang berarti mulut ikan hiu. Muslim Heritage Foundation bahkan mencatat ratusan nama bintang yang berasal dari Bahasa Arab.


Tapi begitulah siklus kehidupan yang diinginkan pencipta-Nya. Allah akan mempergilirkan kejayaan itu berdasarkan usaha dan kerja keras setiap kaum. Itulah yang terjadi pada rezim Abbasiyah. Pemerintahan yang semakin melemah memaksa perkembangan ilmu pengetahuan kembali masuk ke jalur lambat. Apa yang telah dirintis oleh para ilmuwan kita seolah kehilangan induknya karena tak lagi mendapat nafkah perhatian yang memadai. Salah satu yang mengalami nasib malang itu adalah ilmu angkasa luar.


Lahir kembali

Berabad abad terlelap tidur, akhirnya kejayaan Islam di luar angkasa yang nyaris terkubur itu seolah lahir kembali. Sultan Salman Abdul Aziz adalah aktor utamanya. Pria berkebangsaan Arab Saudi ini tak lagi mengamati ciptaan Allah di luar angkasa dari bumi. Ia melihatnya dalam radius yang lebih dekat. Pada tahun 1985, ia berangkat ke luar angkasa sebagai peneliti mewakili organisasi satelit Arab. Keberangkatannya tentu saja mengangkat prestise umat Islam di dunia internasional. Pasalnya, pria yang tak lain cucu pendiri Kerajaan Arab Saudi ini menjadi orang Islam pertama yang berhasil menembus luar angkasa. Ia melayang di dunia yang sangat asing ini selama delapan hari. Sepulang dari luar angkasa Sultan bukannya istirahat. Pria kelahiran Riyadh, 27 Juni 1956 ini bersama beberapa orang temannya, langsung mendirikan Association of Space Explorers. Lembaga bertaraf internasional ini mewadahi para astronot yang pernah mengangkasa. Sultan menjadi orang penting di dalamnya. Keinginan mengembalikan kejayaan Islam di luar angkasa juga ikut menjalar sampai ke negeri jiran. Pemerintah Malaysia selalu menunggu waktu yang tepat untuk mengirim putra terbaiknya ke luar angkasa. Dan saat yang dinanti pun tiba. Pada tahun 2005, pemerintah Malaysia memutuskan untuk membuat program mengirim angkasawan ke Rusia. Mereka belajar di sana sebelum terbang. Rencana besar ini tidak dilakukannya dengan sembrono. Pendaftaran memang terbuka, tapi seleksinya diperketat. Jumlah pendaftar mencapai 11.000 orang. Mereka mengikuti sembilan tahap seleksi, sampai akhirnya hanya terpilih sepuluh di antara mereka yang layak pergi ke Rusia untuk memperdalam ilmu angkasa di sana. Dari sepuluh orang yang dikirim, Rusia memutuskan untuk memilih satu saja di antara mereka yang layak pergi menjalankan misi di luar angkasa. Keberuntungan itu jatuh pada Dr Sheikh Muszafhar Shukor. Pria yang sehari-harinya bekerja di sebuah rumah sakit di Malaysia, berhasil menyisihkan ribuan pesaingnya. Ia akhirnya meluncur ke angkasa pada tanggal 10 Oktober 2007 lalu. Sesuai dengan keahliannya sebagai dokter bedah ortopedik, di luar angkasa ia menjalani eksperimen yang terkait dengan bedah tulang.

Shalat di Luar Angkasa

Penelitian bukanlah satu-satunya misi Sheikh Muszafhar di luar angkasa. Ia juga membawa misi relijius yang sangat penting. Ia ingin melaksanakan shalat di luar angkasa, sekaligus mengabarkan kepada dunia bahwa shalat adalah ibadah yang sangat agung. Ibadah yang tidak boleh ditinggalkan kapan dan di mana saja, termasuk ketika berada di luar angkasa. Bersama tiga astronot lainnya, ia mengangkasa selama 12 hari. Waktu itu umat Islam di bumi sedang menjalankan ibadah puasa. Sebagai orang Islam, Sheikh tetap menjalankan ibadah itu meski berada ribuan mil dari bumi. Dan ia mengaku, berpuasa di langit jauh lebih nyaman dan khusyuk. Selain karena tidak merasa haus, lapar, atau lelah, ia juga bisa melihat beragam tanda-tanda kekuasaan Allah. Di angkasa, Sheikh menjalankan sejumlah eksperimen yang diamanahkan kepadanya. Di atas sana, ia menjalankan fungsinya sebagai dokter dengan penelitian-penelitian biologis dan kimiawinya. Menurut Sheikh, 12 hari ternyata tidak cukup panjang untuk menjalankan semua eksperimennya. Sheikh tidak bisa menyembunyikan rasa puas dari perjalanannya ini. Bukan saja karena ia berhasil melakukan penelitian, sebagaimana yang ia rencanakan. Di luar angkasa ia bisa menjumpai banyak sekali tanda kekuasaan Allah. Yang tak mungkin terlupakan, ketika ia mendengar suara adzan di sana. "Saya seperti menemukan kedamaian yang berbeda. Percaya atau tidak, di hari terakhir sewaktu kami hendak turun ke bumi, saya mendengar suara adzan," kisahnya. Rasa syukur dan senang Sheikh semakin berlipat karena ia merasa keberangkatannya tak sekedar mewakili negaranya, tapi juga dunia Islam. [Ahmad Rifa'i/Sahid/www.hidayatullah.com]

Sumber -> HTTP://www.hidayatullah.com

Baca Sampe Abiiiz....

Jumat, November 06, 2009

Gempa Padang ada dalam Al-Qur'an? Ayat Mana?

Ass Wr, Wb
Hai Sobat, ketemu lagi dengan Sandra. Sebenarnya Sandra malas mau menampilkan Postingan ini karena mungkin sobat-sobat sekalian udah pada tau semua kali ya...mengenai gempa di tasikmalaya, padang dan Jambi dan hubungannya dengan Al-Qur'an.
(Sobat: Udaaaah tau, udah basi dah)...
Tuuuu khan, Gue Kate juga ape....Kingkong di lawan...kikikikiki. Yaahhh, tapi sepertinya ada dorongan dari dalam hati Sandra yang seakan-akan berkata:" Ketik aza,post khan aza, nggak apa-apa". Desakan itu ada terus, yahh nggak tahan dech jadi muncullah postingan seperti sekarang ini.

Kalo kita lihat, jalur gunung berapi mediterania membentang dari Laut sebelum Aceh kemudian ke sepanjang pulau Sumatra, terus ke pulau Jawa, Bali, NTB, Flores terus sampe ke perairan dekat Irian Jaya. Naaah Daerah-daerah tersebut rawan letusan gunung berapi dan gempa bumi.
Jalur gunung Api yang ke dua bernama Sirkum Fasifik yang menjalar dari laut Fasifik kemudian ke Filiphina trus ke Sulawesi sampe ke Sulawesi selatan. Kalo gitu Kalimantan Ndak kena jalur gunung Berapi Donk, makanya Kalimantan aman dari gempa.

Baiklah, Yuk kita lihat sama-sama.


Gempa di Tasik jam 15:4, ayatnya QS. 15:4 yaitu Al-Hijr ayat 4 yang artinya:
“Dan Kami tiada membinasakan sesuatu negeri pun, melainkan ada baginya ketentuan masa yang telah ditetapkan.”

Gempa di Padang pada jam 17:16 yaitu (QS.17:16) Surah Al-Israa ayat 16 yang artinya:
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya Berlaku terhadapnya Perkataan (ketentuan kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (QS. 17:16).

Gempa susulan jam 17:58 yaitu Qur'an surah ke 17 (Al-Israa) ayat ke 58 yang artinya:
“Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh).” (QS. 17:58)

Esoknya Gempa di Jambi pada jam 8:52 yaitu Qur'an surah 8 ayat 52 yang artinya:
“(keadaan mereka) serupa dengan Keadaan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya, mereka mengingkari ayat-ayat Allah, Maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Amat keras siksaan-Nya.” (QS. 8:52).


Gempa itu bisa merupakan adzab, peringatan, juga ujian. Adzab bagi yang durhaka. Peringatan bagi yang khilaf biar memperbaiki diri. Ujian bagi mukminin biar meningkatkan ketakwaan atau amal salehnya. Kalau rujukannya ayat-ayat tadi, jelas salah satu “fungsi” gempa atau bencana itu adalah siksaan bagi mereka yang durhaka, ingkar kepada Allah. Tapi, apakah orang-orang Tasik, Padang, Jambi, dan lainnya demikian durhakanya kepada Allah sehingga diberi siksa berupa gempa? Wallahu a’lam.

Musibah yang terjadi pula merupakan suatu peringatan bagi kita, walaupun kita aman dari gempa dan gunung berapi, tapi bencana lain bisa saja terjadi kalo Tuhan menghendaki. Seperti Angin Tornado dan Puting Beliung yang terjadi akhir-akhir ini di KALBAR. Kejadian tersebut seakan menjadi teguran/peringatan bagi kita, jika kita tidak berubah maka bisa jadi musibah seperti angin puting beliung menjadi lebih besar seperti Film Twister gituuu Lhoo (Waaahh ..keluar dech wujud asli na).

Menurut hemat saya, peringatan secara umum di tujukan kepada kita semua agar memperbaiki diri, akhlak dan perilaku kita. Di Indonesia, kemaksiatan sudah banyak terjadi seiring dengan kemajuan teknologi. Video Porno di Indonesia dapat di buat dua keping dalam sehari (Tuuu..apa nggak gila..).

Selain itu apabila kita amati ayat di atas yang berbunyi :

“Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu”.

Kalo kita cermati siapa sich yang hidup mewah di negara kita ini? Ya orang-orang yang hidup mewah...siapa lagi kalo bukan pejabat-pejabat pemerintah yang suka ke diskotik, anggota-anggota dewan yang tidak amanah, betul kata Iwan Fals;"wakil Rakyat seharusnya merakyat".

Yang namanya wakil rakyat, dipilih oleh rakyat, seyogyanyalah menomor satukan kepentingan rakyat. Apabila rakyat lapar, itu dulu yang mesti difikirkan, bukan memikirkan dan memperebutkan proyek ini dan itu.

Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa Umar Bin Khattab sebagai Khalifah, yang namanya khalifah, amirul mukmin (pemimpin orang mukmin) ya dapat di artikan kali jaman sekarang semacam Presiden,gubernur, ato bupati. Umar bin Khattab berjalan-jalan di suatu sudut kota dan tanpa sengaja mendengar rintihan seorang ibu yang kelaparan. Umar menemui wanita tersebut dan menanyakan perihal keadaannya. Ibu itu (tidak tau kalo orang dihadapinya Umar) mengeluh mengapa amirul mukminin tidak memperhatikan rakyatnya. Mendengar itu, Umar kembali ke tempatnya dan mengambil makanan dari Baitul Mal dan memikul sendiri makanan tersebut untuk di berikan kepada wanita tadi. Subhanallah..... Tuuuu khan, Haree genne mana ada bupati ato gubernur yang mau mikul beras dan memberikannya ke Rakyat yang tinggal di gubuk reyot.
Mending ke diskotik atau ngurus Proyek yang bisa datang kan banyak uang untuk kantong pribadi....iya nggak-iya nggak..????

HHhhhh dunia, dunia...Yahh mau apa lagi? Ya sudah, mo ke diskotik lok, eh..mo tiduk lok..............mudah-mudahan ada manfaatnya....Peace
Wassalam.....

Sebagian tulisan ini dikutip dari HTTP://www.warnaislam.com

Baca Sampe Abiiiz....

Kamis, November 05, 2009

Fenomena Kemunculan UFO

Ass, Wr.Wb.
Hai sobat, ketemu lagi dengan Sandra. Beberapa waktu lalu ada permintaan dari Chiechie
untuk mengulas Fenomena kemunculan UFO yang menurut Sandra itu suatu yang sulit untuk dibahas, berhubung pengetahuan Sandra yang "terbatas". Oleh karena itu saran dan pendapat dari sobat sekalian sangat Sandra perlukan.


Saya mengulas topik ini hanya "sebatas" pengetahuan Sandra saja. Selebihnya hanya Allah sajalah yang memiliki ilmu yang Maha Luas.

Pertanyaan Cici bunyinya seperti ini :

"Ad fnmna kmncln UFO n efk y sm bncna yg ad trz ad jg prdksi ahli mteorlgi klo 2012
mthri bkl nglmi rdiasi hbt yg efk y sgt" bruk bwt bmi,,ad rlvansi y gx pak sm
ayt" al qran,,,ulas dng pak ustad !"


Pertama-tama, jangan panggil pak ustadz donk..., Ilmu Sandra masih dangkal ......hehehehe

Fenomena kemunculan UFO (Unidentifying Flying Object) memang sudah banyak terjadi di mana-mana, banyak saksi mata yang menyatakan bahwa mereka telah menyaksikan "piring terbang" tersebut dari jaman dulu hingga sekarang. Kebanyakan orang percaya keberadaan makhluk asing (Alien) ataupun kehidupan lain selain bumi yang kemungkinan berada di galaksi lain di alam semesta yang Maha Luas ini sehingga dibuatlah berbagai macam film scince fiction seperti E.T, ALF, Star wars, Star Trek, Alien, dan lain sebagainya. Trus, pertanyaannya, bener-bener ada nggak ya???


Muhammad Isa Dawud dalam bukunya yang berjudul "Dialog dengan Jin Muslim", dalam buku tersebut beliau "mewawancarai" Jin(Interview with the vampire kaleee ya). Jin muslim menyatakan bahwa sejauh penelusurannya di alam semesta, ia tidak menemukan ada kehidupan lain selain di Bumi.

Benner nggak ya?Apakah bisa Jin itu menjelajah ruang angkasa yang manusia saja baru sampe ke bulan.
Trus, lalu milik siapa piring-terbang yang pernah disaksikan di berbagai tempat di dunia ini yang
kemudian di kenal dengan UFO ?

Bingung ya...., sama donk kalo gitu, Sandra juga bingung...kikikikikii

Baiklah, yuk kita bahas sama-sama.
Menurut analisa Sandra, bangsa Jin itu benar telah menjelajahi ruang angkasa dan jagat
raya ini. Kita perhatikan dalam Al-Qur'an surah Al-Jin ayat 8-9 yang artinya :

"dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api,"(Al Jin:8)

dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).(Al Jin:9)

Dari ayat di atas telah kita ketahui bahwa memang bangsa Jin itu telah menjelajahi ruang angkasa ini. Jadi manusia itu ketinggalan dengan bangsa Jin dalam hal mengeksplorasi jagat raya

(Manusia kebanyakan sibuk masalah politik kali ye).

(Sobat :Bang Sandra, kok bahas Jin, kan topik na UFO)
(Sandra : Ntar Juga nyambung......sabar ya)

Oh ya kita lanjutin, tadi sampe eksporasi jagat raya ya. Trus, apakah Jin menjelajah ruang angkasa ini cuma dengan terbang aza ato melayang aza? Ya nggak lah, mereka ada kendaraannya seperti manusia.

(Sobat : Kok Bang Sandra tau kalo Jin itu pake kendaraan menjelajahi angkasa???)

Oke, kita lihat surah Ar-Rahman ayat ke 33 yang artinya :

"Hai jama`ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan."

dalam surah Ar-rahman:33 di atas Allah SWT memberikan tantangan atau kesempatan kepada manusia "JIN" untuk melintasi penjuru langit dan bumi, dan untuk melintasi penjuru langit dan dunia itu bangsa manusia dan juga JIN harus dengan menggunakan kekuatan. kata "kekuatan" disini menandakan bahwa bangsa JIN juga tidak dapat menembus penjuru langit (Angkasa raya) dengan tubuh mereka doank,tetapi memerlukan kekuatan juga...Yaah menurut sandra kekuatan itu seperti daya dorong, kalo manusia pergi ke bulan kan pake roket, pesawat ulang alik. Lalu, apa yang digunakan bangsa JIN untuk menjelajahi jagat raya ini. Kalo kita hubung-hubungkan semua, "kekuatan" JIN itu ya kendaraan. Karena bangsa JIN kasat mata +_+, kendaraannya pun kasat mata juga karena merupakan bagian dari alam JIN. Tetapi kendaraan itu kadang-kadang muncul seperti "penampakan" gitu selayaknya JIN juga. Kemungkinan inilah yang sering dilihat manusia di berbagai belahan bumi. Kendaraan itulah yang kemudian dikenal orang dengan nama UFO (Unidentifying Flying Oject::Benda terbang yang tak dikenal)...Tuuu khan Nyambung.

(Sobat : Bang Sandra ko gitu yakin ndak ada Alien?)
Sederhana, apabila kita lihat di dalam Al-Qur'an, tidak satu ayat pun yang membicarakan tentang peradaban lain (Alien) selain Jin dan manusia. Sandra pernah membaca ayat yang menyatakan bahwa ada makhluk melata lain yang hidup di alam semesta ini selain Jin dan Manusia, kalo kita lihat dari kata "Makhluk melata" berarti makhluk tersebut "Primitif" dan bukan makhluk cerdas. Sayangnya Sandra lupa mengenai ayat tersebut. Cuma di dalam Al-Qur'an Sandra menemukan penjelasan bangsa lain selain manusia, yaitu bangsa perusak Ya'juj dan Ma'juj.

(Sobat:Bende ape tu bang ?)
Naaaa....cube kite liat surah Al-Kahfi ayat 94 yang artinya :
"Mereka berkata: "Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?"

Wuuiiiih Panjangnya postingan ini, capek dech.

Mengenai banyaknya bencana dan prediksi ahli meteorologi nanti aza ya pembahasannya.
Semoga bermanfaat

Wassalam

Baca Sampe Abiiiz....

Kamis, Oktober 29, 2009

Penelitiannya tentang Mumi Firaun membawanya pada kebenaran Alquran

Suatu hari di pertengahan tahun 1975, sebuah tawaran dari pemerintah Prancis datang kepada pemerintah Mesir. Negara Eropa tersebut menawarkan bantuan untuk meneliti, mempelajari, dan menganalisis mumi Firaun. Tawaran tersebut disambut baik oleh Mesir.
Setelah mendapat restu dari pemerintah Mesir, mumi Firaun tersebut kemudian digotong ke Prancis. Bahkan, pihak Prancis membuat pesta penyambutan kedatangan mumi Firaun dengan pesta yang sangat meriah. Mumi itu pun dibawa ke ruang khusus di Pusat Purbakala Prancis, yang selanjutnya dilakukan penelitian sekaligus mengungkap rahasia di baliknya oleh para ilmuwan terkemuka dan para pakar dokter bedah dan otopsi di Prancis.

Pemimpin ahli bedah sekaligus penanggung jawab utama dalam penelitian mumi ini adalah Prof Dr Maurice Bucaille. Bucaille adalah ahli bedah kenamaan Prancis dan pernah mengepalai klinik bedah di Universitas Paris. Ia dilahirkan di Pont-L'Eveque, Prancis, pada 19 Juli 1920. Bucaille memulai kariernya di bidang kedokteran pada 1945 sebagai ahli gastroenterology.


Dan, pada 1973, ia ditunjuk menjadi dokter keluarga oleh Raja Faisal dari Arab Saudi. Tidak hanya anggota keluarga Raja Faisal yang menjadi pasiennya. Anggota keluarga Presiden Mesir kala itu, Anwar Sadat, diketahui juga termasuk dalam daftar pasien yang pernah menggunakan jasanya. Namanya mulai terkenal ketika ia menulis buku tentang Bibel, Alquran, dan ilmu pengetahuan modern atau judul aslinya dalam bahasa Prancis yaitu La Bible, le Coran et la Science di tahun 1976.

Ketertarikan Bucaille terhadap Islam mulai muncul ketika secara intens dia mendalami kajian biologi dan hubungannya dengan beberapa doktrin agama. Karenanya, ketika datang kesempatan kepada Bucaille untuk meneliti, mempelajari, dan menganalisis mumi Firaun, ia mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menguak misteri di balik penyebab kematian sang raja Mesir kuno tersebut.

Ternyata, hasil akhir yang ia peroleh sangat mengejutkan! Sisa-sisa garam yang melekat pada tubuh sang mumi adalah bukti terbesar bahwa dia telah mati karena tenggelam. Jasadnya segera dikeluarkan dari laut dan kemudian dibalsem untuk segera dijadikan mumi agar awet. Penemuan tersebut masih menyisakan sebuah pertanyaan dalam kepala sang profesor. Bagaimana jasad tersebut bisa lebih baik dari jasad-jasad yang lain, padahal dia dikeluarkan dari laut? Prof Bucaille lantas menyiapkan laporan akhir tentang sesuatu yang diyakininya sebagai penemuan baru, yaitu tentang penyelamatan mayat Firaun dari laut dan pengawetannya.

Laporan akhirnya ini dia terbitkan dengan judul Mumi Firaun; Sebuah Penelitian Medis Modern, dengan judul aslinya, Les momies des Pharaons et la midecine. Berkat buku ini, dia menerima penghargaan Le prix Diane-Potier-Boes (penghargaan dalam sejarah) dari Academie Frantaise dan Prix General (Penghargaan umum) dari Academie Nationale de Medicine, Prancis. Terkait dengan laporan akhir yang disusunnya, salah seorang di antara rekannya membisikkan sesuatu di telinganya seraya berkata: ''Jangan tergesa-gesa karena sesungguhnya kaum Muslimin telah berbicara tentang tenggelamnya mumi ini''.

Bucaille awalnya mengingkari kabar ini dengan keras sekaligus menganggapnya mustahil. Menurutnya, pengungkapan rahasia seperti ini tidak mungkin diketahui kecuali dengan perkembangan ilmu modern, melalui peralatan canggih yang mutakhir dan akurat. Hingga salah seorang di antara mereka berkata bahwa Alquran yang diyakini umat Islam telah meriwayatkan kisah tenggelamnya Firaun dan kemudian diselamatkannya mayatnya. Ungkapan itu makin membingungkan Bucaille. Lalu, dia mulai berpikir dan bertanya-tanya. Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi?

Bahkan, mumi tersebut baru ditemukan sekitar tahun 1898 M, sementara Alquran telah ada ribuan tahun sebelumnya. Ia duduk semalaman memandang mayat Firaun dan terus memikirkan hal tersebut. Ucapan rekannya masih terngiang-ngiang dibenaknya, bahwa Alquran--kitab suci umat Islam--telah membicarakan kisah Firaun yang jasadnya diselamatkan dari kehancuran sejak ribuan tahun lalu. Sementara itu, dalam kitab suci agama lain, hanya membicarakan tenggelamnya Firaun di tengah lautan saat mengejar Musa, dan tidak membicarakan tentang mayat Firaun.

Bucaille pun makin bingung dan terus memikirkan hal itu. Ia berkata pada dirinya sendiri. ''Apakah masuk akal mumi di depanku ini adalah Firaun yang akan menangkap Musa? Apakah masuk akal, Muhammad mengetahui hal itu, padahal kejadiannya ada sebelum Alquran diturunkan?'' Prof Bucaille tidak bisa tidur, dia meminta untuk didatangkan Kitab Taurat (Perjanjian Lama).

Diapun membaca Taurat yang menceritakan: ''Airpun kembali (seperti semula), menutupi kereta, pasukan berkuda, dan seluruh tentara Firaun yang masuk ke dalam laut di belakang mereka, tidak tertinggal satu pun di antara mereka''. Kemudian dia membandingkan dengan Injil. Ternyata, Injil juga tidak membicarakan tentang diselamatkannya jasad Firaun dan masih tetap utuh. Karena itu, ia semakin bingung.

Setelah perbaikan terhadap mayat Firaun dan pemumiannya, Prancis mengembalikan mumi tersebut ke Mesir. Akan tetapi, tidak ada keputusan yang mengembirakannya, tidak ada pikiran yang membuatnya tenang semenjak ia mendapatkan temuan dan kabar dari rekannya tersebut, yakni kabar bahwa kaum Muslimin telah saling menceritakan tentang penyelamatan mayat tersebut. Dia pun memutuskan untuk menemui sejumlah ilmuwan otopsi dari kaum Muslimin. Dari sini kemudian terjadilah perbincangan untuk pertama kalinya dengan peneliti dan ilmuwan Muslim. Ia bertanya tentang kehidupan Musa, perbuatan yang dilakukan Firaun, dan pengejarannya pada Musa hingga dia tenggelam dan bagaimana jasad Firaun diselamatkan dari laut. Maka, berdirilah salah satu di antara ilmuwan Muslim tersebut seraya membuka mushaf Alquran dan membacakan untuk Bucaille firman Allah SWT yang artinya:

''Maka pada hari ini kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.'' (QS Yunus: 92).

Ayat ini sangat menyentuh hati Bucaille. Ia mengatakan bahwa ayat Alquran tersebut masuk akal dan mendorong sains untuk maju. Hatinya bergetar, dan getaran itu membuatnya berdiri di hadapan orang-orang yang hadir seraya menyeru dengan lantang: ''Sungguh aku masuk Islam dan aku beriman dengan Alquran ini''. Ia pun kembali ke Prancis dengan wajah baru, berbeda dengan wajah pada saat dia pergi dulu.

Sejak memeluk Islam, ia menghabiskan waktunya untuk meneliti tingkat kesesuaian hakikat ilmiah dan penemuan-penemuan modern dengan Alquran, serta mencari satu pertentangan ilmiah yang dibicarakan Alquran. Semua hasil penelitiannya tersebut kemudian ia bukukan dengan judul Bibel, Alquran dan Ilmu Pengetahuan Modern, judul asli dalam bahasa Prancis, La Bible, le Coran et la Science. Buku yang dirilis tahun 1976 ini menjadi best-seller internasional (laris) di dunia Muslim dan telah diterjemahkan ke hampir semua bahasa utama umat Muslim di dunia. Karyanya ini menerangkan bahwa Alquran sangat konsisten dengan ilmu pengetahuan dan sains, sedangkan Al-Kitab atau Bibel tidak demikian. Bucaille dalam bukunya mengkritik Bibel yang ia anggap tidak konsisten dan penurunannya diragukan. dia/sya/berbagai sumber

Sumber HTTP://www.republika.co.id

Baca Sampe Abiiiz....